Sabtu, 12 November 2011

Arsitektur tropis

Arsitektur tropis
Kemajuan teknologi dalam pembangunan semakin berkembang pesat setelah ditemukannya bahan-bahan bangunan yang dapat menambah pesatnya pembangunan gedung-gedung dan bukan itu saja, penduduk di seluruh dunia pun ikut berkembang pesat, dan lahan hunian juga menjadi semakin menyempit, ini menyebabakan harga tanah pun semakin mahal dan memaksa manusia untuk membangun bangunan yang bersifat moderen minimalis.
Masalah pembangunan seharusnya memperhatikan ekologis. Para arsitek dapat mencari solusi dengan memperhatikan bangunan-bangunan yang tanggap akan iklim di Indonesia, seperti merancang bangunan dengan menggunakan bahan-bahan bangunan lokal atau bahan bangunan alami. Bahan-bahan bangunan ini sangat sesuai untuk bangunan tropis di Indonesia. Tujuan yang akan dicapai disini adalah bagaimana untuk merancang sebuah bangunan yang memiliki sistem penghawaan alami, sistem kenyamanan di dalam ruang yang baik (croos Ventilasi), struktur dan utilitas yang baik dan efesien memperhatikan bahan alami, serta memberi tampilan bangunan yang sesuai dengan lingkungan yang ada di lingkungan sekitarnya dan juga menghadirkan suatu bangunan yang tanggap iklim dengan memperhatikan kenyamanan thermal. THERMAL (panas) Faktor-faktor yang mempengaruhi konduktasi panas pada ruang udara ialah: 1. Ketebalan dan bentuk ruang udara 2. Orientasi 3. Arah laju panas (keatas atau kebawah) 4. Emissivitas dari kedua permukaan yang ada 5. Perbedaan suhu udara sepanjang ruang udara 6. Suhu udara rata-rata 7. Konveksi diantara ruang-ruang yang berdekatan 8. Ventilasi dari ruang udara B. Thermal capacity Kapasitas thermal sistim struktur akan lebih terasa manfaatnya apabila variasi suhu udara dalam satu hari harus cukup tinggi. Teori laju panas secara periodik dan konsep akan membawa kepermasalahan “seberapa besar thermal capacity yang diperlukan serta seberapa panjang time-lag yang dikehendaki”. Tujuannya adalah untuk menentukan sistim struktur yang sesuai dengan kebutuhan penanggulangan panas. Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya sistim struktur yang sesuai untuk daerah tropis lembab sebenarnya adalah yang ”ringan”. Dengan struktur semacam ini akan didapat thermal capacity yang rendah serta time-lag yang pendek. C. Kontrol matahari Disamping banyak hal maka salah satu sumber masuknya radiasi matahari yang terbesar ialah menuju jendela. Oleh sebab itu untuk daerah tropis lembab hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengurangi beban panas dalam bangunan, ialah 1. orientasi dan ukuran jendela 2. internal blinds, tirai 3. kaca khusus 4. alat penahan sinar matahari panas yang diserap sampai batas keseimbangan tertentu akan dilepaskan pada kedua sisi (luar/dalam) dan ini akan mampu menaikkan suhu udara ruangan. D. THERMAL PERFORMANCE OF BUILDING (kelakuan panas bangunan) Kelakuan panas bangunan sangat dipengaruhi oleh hantaran panas matahari (solar heat gains), thermal insulating propertis (sistim insulasi), ventilation system (sistim ventilasi). l.lll IKLIM DAN RUANG Ikim merupakan susunan keadaan atmosferis dalam jangka waktu dan daerah tertentu . iklim pada tempat tertentu dapat di terangkan berdasarkan urutan terjadinya keadaan – keadaaan tersebut . sesuai dengan titik pandangan . iklim di bedakan menjadi dua macam yaitu iklim makro dan iklim mikro. a) Iklim makro merupakan iklim suatu Negara atau daerah tertentu yng menurut sifat pokonya berhubungan dengan suhu rata-rata, kelembapan udara serta musim yang menciptakan cirri khas tertentu. Yang di golongkan sebagai daerah tropis lembab( daerah hujan tropis,daerah musim, dan savanna lembab. Daerah tropis kering dan pegunungan. b) Iklim mikro merupakan iklim di lapisan udara dekat permukaan bumi ( tinggi ± 2.0 m) di sini gerak udara lebih kecil karena permukaan bumi yang kasar dan perbedaan udar yang lebih besar Kajian yang harus di perhatikan sebelim merancang suatu bangunan yaitu bahwa: Supaya dapat hidup dengan baik dan nyaman , suhu tubuh manusia harus di pertahankan sekitar 37º C. bertambah tingginya suhu tubuh manusia merupakan sebuah tanda bahwa yang bersangkutan menderita sakit . Perubahan suhu tubuh naik 5 º C atau turun 2 º C dari nilai tersebut di atas dapat menyebabkan kematian . KALOR DAN MANUSIA Tubuh manusia memiliki kemapuan untuk mengatur keseimbangan suhu tubuh dengan berbagai cara . Tubuh manusia melepaskan panas terus menerus mengikuti kondisi lingkungan dan pakaian yang di pakainya. Ada empat cara pertukaran kalor yaitu: 1. Penyaluran panas secara langsung lewat tapak kaki 2. Perrtukaran kalor konveksi 25-30 % kepada udara keliling. 3. Radiasi panas kepada udara keliling yang lebih sejuk 40-60 % 4. Pengeluaran keringat dan pernafasan .

1 komentar: